Senin, 09 November 2015

Terapi Farmakologi pada Penyakit Asma


Asma merupakan penyakit inflamasi kronis yang ditandai dengan peningkatan respon  bronkus terhadap  berbagai macam stimulan & bersifat episodic dengan obstruksi yang  reversible.

Gejala asma
a.    Wheezing (mengi)
b.    Batuk produktif,sering pd malam hari
c.     Nafas/dada spt tertekan
d.    Gejala bersifat paroksimal, membaik pd siang hari, memburuk pada malam hari

Faktor pemicu asma
1.     Perubahan  suhu/kelembaban tinggi
2.     Olahraga
3.     Perasaan stress,khawatir  atau kelelahan
4.     Polen,spora , jamur    tungai,debu rumah,  hewan
5.      Asap rokok
6.      Infeksi
7.      Hipoksia
8.      Menstruasi
9.      Zat2 iritan industri yg  mengeluarkan debu co :  deterjen,terigu
10.   Makanan tertentu co telur,  kacang2an, cokelat, ikan

Obat penyebab asma/asma menjadi kambuh
a.    Obat NSAID : Aspirin, salisilat, diklopenak.
b.    Estrogen
c.     Tembakau
d.    Ergometrin (meningkatkan kontraksi uterus)
e.    Prostaglandin (karboprost, dinoproston)
f.     ACE inhibitor : captopril
g.    Sulfit, adalah zat pengawet  pada makanan/minuman kaleng.
h.    Tartrazin, pewarna untuk  minuman/makanan

Tujuan pengobatan asma
1.    Menyembuhkan & mengendalikan asma
2.    Menghilangkan gejala agar penderita bisa menjalani kehidupan  normal
3.    Mencegah kekambuhan
4.    Mencegah obstruksi sal nafas yg irreversibel
5.    Mencegah eksaserbasi & mempertahankan fungsi paru normal atau mendekati normal

Penggolongan asma
Menurut GINA (The Global Initiative for Asma)
Step 1 : Intermittent Asthma
Step 2 : Mild Persistent Asthma
Step 3 : Moderate Persistent Asthma
Step 4 : Severe Persistent Asthma

Obat anti asma
A.   Gol.Bronkodilator
1.    Adrenoreseptor beta. Contoh : Terbutalin, Albuterol /salbutamol (nairet,forasma,salbron*)
2.    Metil xantin Contoh : Teofilin
3.    Antikolinergik (Antikolinergik) Contoh : Ipatropium (atroven, combivent*)
B.    Gol.Antiinflamasi
Kortikosteroid contohnya prednisolon, beklometason

Bronkodilator
1.    Tipe pengobatan asma dengan bronkodilator dapat dengan cepat melegakan gejala asma untuk waktu yang pendek.
2.    Cara kerja obat : membuka jalan napas pada paru2 dengan relaksasi otot sehingga melebar, tetapi tidak mempunyai efek pada inflamasi.
3.    Efek samping bronkodilator : ketidakseimbangan tubuh ringan atau gemetar, jantung berdetak lebih kencang, untuk beberapa saat. Bila  terjadi lihat lagi dosis atau kurangi dosis.

Bronkodilator adrenoreseptor bet a
1.    Agonis β2 merupakan bronkodilator poten yang merelaksasi otot polos saluran napas secara langsung, masa kerja cepat dan masa kesembuhan 4 – 6 jam, digunakan untuk asma akut.
2.    Agonis β2 tidak memiliki aktivitas anti inflamasi shg tidak digunakan sbg obat tunggal untuk asma kronis.
3.    Obat berupa tablet, sirup, suntikan, aerosol (dosis kecil, kerja cepat)
Contoh : pirbuterol, terbutalin, albuterol (salbutamol)
4.    Terbutalin dan salbutamol dapat juga digunakan sebagai tokolitik penghambat  kontraktilitas uterus) digunakan dengan dosis besar mencegah persalinan prematur.

Bronkodilator metil xantin
1.    Suatu bronkodilator yang membebaskan obstruksi saluran napas pada asma kronik.
2.    Mempunyai jendela teurapetik sempit dan kelebihan dosis dapat menyebabkan kejang, aritmia dan kematian. selain itu berinteraksi negatif dengan banyak obat.Sehingga banyak     digantikan oleh agonis β2 dan kortikosteroid.
3.    Gol Metil Xantin tidak direkomendasikan selama kehamilan.
Contoh obat teofilin dan aminofillin
4.    Teofilin terdapat dalam bentuk tablet dan cairan
5.    Aminofilin dalam bentuk supositoria, suntikan i.m, i.v
6.    Efek samping Xantin oral adalah mual dan muntah
7.    Efek samping Xantin i.v bila terlalu cepat disuntikkan adalah sakit kepala, wajah kemerahan, palpitasi, aritmia, hipotensi

Bronkodilator antikolinergik
1.    Kurang efektif dibanding agonis β2 menghambat kontraksi otot polos saluran napas dan sekresi mukus.
2.    Berguna bagi pasien yang tidak cocok oleh agonis adrenergik.
Contoh : ipatropium inhalasi, mula kerja lambat, bebas efek samping.
 
Anti inflamasi (kortikosteroid) Pada asma
1.    Kortikosteroid oral adalah obat yang penting untuk  terapi asma.
2.    Digunakan 1-2 minggu supaya serangan asma yang berat cepat terkontrol.
3.    Kortikosteroid mengurangi inflamasi pada saluran udara dan mempermudah pernapasan.

0 komentar:

Posting Komentar