Rabu, 11 November 2015

Obat yang berekerja pada susunan saraf pusat


Obat – obat yang bekerja terhadap susunan saraf pusat berdasarkan efek farmakodinamiknya dibagi atas dua golongan besar yaitu :

1. Merangsang atau menstimulasi yang secara langsung maupun tidak langsung, merangsang aktivitas otak, sumsum tulang belakang beserta saraf-sarafnya.
2.  Menghambat atau mendepresi  yang secara  langsung maupun tidak lansung, memblokir proses- proses tertentu pada aktivitas otak, sumsum tulang belakang dan saraf- sarafnya.

Klasifikasi Sistem Saraf Pusat
1. Psikofarmaka (psikotropika), yang meliputi Psikoleptika (menekan atau menghambat fungsi-fungsi tertentu dari susunan saraf pusat seperti (hipnotika, sedativa dan tranquillizers, dan antipsikotika); Psiko-analeptika (menstimulasi seluruh susunan saraf pusat, yakni antidepresiva dan psikostimulansia (wekamin)).
2. Untuk gangguan neurologis, seperti antiepileptika, MS (multiple sclerosis), dan penyakit Parkinson.
3.   Jenis yang memblokir perasaan sakit: analgetika, anestetika umum, dan lokal.
4.   Jenis obat vertigo dan obat migrain
5. Umumnya semua obat yang bekerja pada susunan saraf pusat menimbulkan efeknya dengan mengubah sejumlah tahapan dalam hantaran kimia sinap (tergantung kerja transmitter)

Stimulan Susunan Saraf Pusat
1.Amfetamin
Indikasi : untuk narkolepsi, gangguan penurunan perhatian
Efek samping : Euforia dan kesiagaan, tidak dapat  tidur, gelisah, tremor, iritabilitas dan beberapa      masalah kardiovaskuler (Tachicardia, palpitasi, aritmia, hipertensi), anoreksia, kram perut, diare
Farmakokinetik : waktu paruh 4-30 jam,  diekskresikan lebih cepat pada urin asam daripada urin basa
Dosis : Dewasa : 5-20 mg/hari
             Anak > 6 th : 2,5-5 mg/hari

2.    Metilfenidat
Indikasi : pengobatan depresi mental, pengobatan  keracunan depresan susunan saraf pusat, syndrom hiperkinetik pada anak
Efek samping : insomnia, mual, iritabilitas, nyeri abdomen, nyeri kepala, Takikardi
Kontraindikasi : hipertiroidisme, penyakit ginjal
Farmakokinetik : diabsorbsikan melalui saluran cerna dan diekskresikan melalui urin, dan waktu paruh plasma  antara 1-2 jam
Farmakodinamik : mula- mula :0,5 – 1 jam P : 1 – 3 jam, L : 4-8 jam
dosis pemberian : Anak : 0.25 mg/kgBB/hr,  Dewasa : 10 mg 3x/hr

3.    KAFEIN
Indikasi : menghilangkan rasa kantuk, menimbulkan daya pikir yang cepat, perangsang pusat pernafasan dan  vasomotor, untuk merangsang pernafasan pada apnea bayi prematur
Efek samping : sukar tidur, gelisah, tremor, takikardia,
pernafasan lebih cepat
Kontraindikasi : diabetes, kegemukan, hiperlipidemia,
gangguan migren, sering gelisah (ancietas )
Farmakokinetik : kafein didistribusikan keseluruh tubuh dan diabsorbsikan dengan cepat setelah pemberian,
waktu paruh 3-7 jam, diekskresikan melalui urin
Dosis pemberian : apnea pada bayi : 2.5-5 mg/kgBB/hr, keracunan obat depresan : 0.5-1 gr (im)

4.    NIKETAMID
Indikasi : merangsang pusat pernafasan
Efek samping : pada dosis berlebihan menimbulkan kejang
Farmakokinetik : diabsorbsi dari segala tempat  pemberian tapi lebih efektif dengan pemberian  iv
Dosis : 1-3 ml untuk perangsang pernafasan

5.    DOKSAPRAM
Indikasi : perangsang pernafasan
Efek samping : hipertensi, tachicardia, aritmia, otot kaku, muntah
Farmakokinetik : mempunyai masa kerja singkat dalam susunan saraf pusat
Dosis : 0.5-1.5 mg/kgBB secara IV




0 komentar:

Posting Komentar