Selasa, 17 November 2015

Kerasionalan Pengobatan


Penggunaan obat yang tidak tepat, tidak efektif, tidak aman dan juga tidak ekonomis lebih dikenal dengan istilah tidak rasional.

Hasil konferensi para ahli mengenai kerasionalan obat yang dilaksanakan oleh WHO di Nairobi mendefinisikan penggunaan obat yang rasional sebagai berikut :
       The rational use of drugs requires that patients receive  medications appropiate to their clinical needs, in doses  that meet their own individual requirement, for an  adequate period of time, and at the lowest cost to them  and their community”

Penggunaan obat yang irrasional
a. Obat yang diberikan tidak diperlukan
b. Obat yang salah
c. Obat yang tidak efektif dan kemanjuran yang diragukan
d. Obat tidak aman
e. Tidak digunakannya obat efektif yang tersedia
f.  Penggunaan obat yang tidak benar

Macam-macam ketidakrasionalan dalam peresepan obat
1.    Peresepan boros (extravagant prescribing)
a. Memberikan resep obat yang mahal walaupun masih  tersedia obat lain yang mempunyai manfaat 
    dan keamanan  yang sama
b. Terlalu berorientasi pada pengobatan terhadap gejala penyakit, tanpa mencari faktor penyebab lain
    pemakaian obat merk dagang secara berlebihan sementara masih tersedianya obat generik yang  
    mempunyai kualitas, kemanfaatan dan keamanan yang sama

2.    Peresepan berlebihan (over prescribing)
a. Memberikan resep obat yang tidak dibutuhkan
b. Pemakaian obat dengan dosis yang berlebihan sehingga  menyebabkan lamanya pengobatan
c. Jumlah obat yang diberikan melebihi jumlah yang dibutuhkan

3.    Peresepan keliru (incorrect prescribing)
a. Penegakkan diagnosis yang tidak tepat
b. Diagnosis yang ditegakkan tepat tapi pemilihan obat keliru
c. Penulisan resep yang tidak tepat

4.    Polifarmasi (multiple prescribing)
Memberikan resep lebih dari dua macam obat yang mempunyai manfaat dan keamanan yang sama

5.    Peresepan kurang (under prescribing)
     1) tidak memberikan resep obat yang diperlukan
     2) dosis obat yang diresepkan tidak mencukupi
     3) jumlah obat yang diberikan kurang sehingga menyebabkan lamanya pengobatan

Drug related problems (DRPs)
  1. Tidak tepat indikasi (untreated indications)
  2. Menyeleksi obat yang tidak tepat (improper drug selection)
  3. Dosis dibawah dosis terapi (subtherapeutic dosage)
  4. Kegagalan menerima pengobatan (failure to receive drugs)
  5. Over dosis (overdosage)
  6. Reaksi obat yang tidak diinginkan (adverse drug reaction)
  7. Interaksi obat (drug interaction)
  8. Penggunaan obat tanpa indikasi yang jelas (drug use without indication)

Kriteria pemberian obat
  1. indikasi tepat
  2. penilaian kondisi pasien tepat
  3. pemilihan obat tepat, yakni obat yang efektif, aman, ekonomis, dan sesuai dengan kondisi pasien
  4. dosis dan cara pemberian obat secara tepat
  5. evaluasi dan tindak lanjut dilakukan secara tepat

Kriteria pemilihan obat
  1. Kemanfaatan dan keamanan obat sudah terbukti secara pasti.
  2. Risiko dari pengobatan dipilih yang paling kecil untuk pasien dan imbang dengan manfaat yang akan diperoleh.
  3. Biaya obat paling sesuai untuk alternatif-alternatif obat dengan manfaat dan keamanan yang sama dan paling terjangkau oleh pasien (affordable).
  4. Jenis obat yang paling mudah didapat (available).
  5. Cara pemakaian paling cocok dan paling mudah diikuti pasien

0 komentar:

Posting Komentar