Sabtu, 31 Oktober 2015

Cara tepat minum obat

Obat merupakan suatu senyawa kimia yang memiliki aneka sifat dan efek, ketika obat diminum maka akan melewati lambung dan masuk ke dalam usus, sebagian kecil obat diserap di lambung, dan sebagian besar adalah di usus halus yang permukaannya sangat luas.

Makanan yang kita makan ternyata dapat menurunkan penyerapan atau meningkatkan penyerapan obat dilambung atau di usus halus, sehingga terdapat beberapa jenis obat yang diminum sebelum atau sesudah makan.  

Obat yang diminum sebelum makan adalah ketika perut dalam keadaan kosong  sekitar satu jam sebelum makan.

Obat-obat yang diminum sebelum makan:

1. Obat yang dapat menurun efeknya dengan adanya makanan, contoh : antibiotik (eritromisin, amoksisilin,) dan penurun panas serta anti nyeri  (parasetamol)
2.  Antibiotik tetrasiklin, ciprofloxacin, ofloxacin tidak boleh diminum dengan susu, obat mag antasid dan suplemen yang mengandung vitamin K karena efeknya akan menurun.

Sedangkan obat yang diminum sesudah makan adalah sesaat sesudah makan tidak lebih dari 2 jam setelah makan.

Obat-obat yang diminum setelah makan :
1. Obat yang dapat mengiritasi lambung, contoh : aspirin/asetosal, kortikosteroid (deksametason, hidrokortison), obat anti radang (Na diklofenak, piroksikam)
2.  Obat yang dapat meningkat efeknya dengan adanya makanan, contoh : obat anti epilepsi (fenitoin), obat anti hipertensi propanolol

Berikut adalah waktu terbaik untuk minum obat tergantung pada jenis obatnya :
1.  Obat diabetes (metformin, insulin, glibenklamid)
    Waktu yang terbaik adalah pukul 4 – 5  pagi.  Tubuh manusia paling sensitif terhadap insulin pada jam tersebut.
2.    Obat penguat jantung (digoxin)
     Waktu yang terbaik adalah jam 4-5 sampai jam 6 pagi. Pada jam ini tubuh lebih sensitif terhadap
     digitalis.
3.    Obat diuretik (furosemid, spironolakton, hidroklortiazid)
Waktu yang terbaik jam 7 pagi. Tidak boleh diminum malam hari karena efeknya dapat menyebabkan buang air kecil yang sering
4.    Penurun tekanan darah (captopril, propanolol, nifedipin,valsartan)
Waktu yang terbaik  jam 9-11 pagi. Riset menunjukkan bahwa tekanan darah mencapai angka paling tinggi pada pukul 9-11 pagi, dan paling rendah pada malam hari setelah tidur. Perlu hati-hati jika obat anti hipertensi diminum malam hari karena mungkin terjadi penurunan tekanan darah yang berlebihan pada saat tidur.
5.    Anti asma (salbutamol, terbutalin sulfat, teofilin)
Waktu yang terbaik  jam 3-4 sore. Hal ini karena pada saat itu produksi steroid tubuh berkurang, dan mungkin akan menyebabkan serangan asma pada malam hari. Karena itu, jika steroid dihirup sore hari, diharapkan akan mencegah serangan asma pada malamnya.
6.    Anti anemia (Fe sulfat atau Fe glukonat)
Waktu yang terbaik jam 8 malam. Penggunaan obat anemia  memberikan efek 3-4 kali lebih baik pada waktu itu daripada jika diberikan pada siang hari.
7.    Obat penurun kolesterol (simvastatin, fenofibrat)
    Waktu yang terbaik jam 7-9 malam, karena memberikan efek lebih baik.
   
Jika obat diminta untuk diminum 2 kali sehari, maka interval waktu yang tepat  adalah 12 jam. Jadi, jika obat diminum jam 7 pagi, waktu minum obat selanjutnya jam 7 malam, jangan diminum pagi dan siang agar kadar obat dalam tubuh berada dalam kisaran terapi, yaitu kadar obat yang memberikan efek menyembuhkan

jika obat yang mestinya diminum 2 kali sehari diminum pagi dan siang (jarak hanya 6 jam), maka dapat menumpuk kadarnya dalam tubuh  yang bisa memberikan efek yang tidak  diinginkan, sementara interval waktu minum  berikutnya menjadi terlalu panjang yang  memungkinkan kadar obat dalam darah sudah  minimal sehingga tidak berefek.




0 komentar:

Posting Komentar