TBC adalah penyakit menular
yg menimbulkan kelainan di paru dan bermacam organ tubuh lain yg disebabkan
infeksi kuman Mycobacterium tuberculosis, M africanum, M, bovis
Kuman Mycobacterium Tuberkulosis:
1.
Bentuk
batang
2.
Tahan
asam (BTA: basil tahan asam)
3.
Cepat
mati pada sinar matahari langsung, tahan hidup beberapa jam di tempat gelap
4.
Penularan:
dari dahak penderita BTA positif lewat batuk yang mengeluarkan kuman btk
droplet.
5.
Setelah
kuman masuk lewat pernafasan,
menyebar dari paru ke bagian tubuh lain lewat peredaran darah, sal limpe, sal nafas dan penyebaran
langsung.
Diagnosis TBC
Gejala Respiratorik
a.
Batuk
> 3 minggu
b.
Nyeri
dada
c.
Batuk
darah
d.
Sesak
nafas
Gejala
Sistemik
a.
Demam
b.
Malaise
c.
Keringat
malam
d.
Anoreksia
e.
Berat
badan turun
Pengobatan Tuberkulosis
Ada 2 fase: fase intensif (2-3 bulan) dan fase lanjutan
(4-7 bln)
1.
Obat utama: Rifampisin (R), isoniasid (H), pirasinamid (Z), Streptomisin (S) &
etambutol (E)
2.
Obat tambahan: kanamisin, kuinolon, makrolid, amok+asam
klavulanat
Resistensi obat
Penyebab:
1.
Pemakaian
obat tunggal
2.
Penggunaan
panduan yg tidak memadai (jumlah, jenis obat)
3.
Fenomena
addition sindrom.
4.
Penggunaan
obat kombinasi yg pencampurannya tdk dilakukan dg baik
5.
Penggunaan
obat yg tidak teratur
6.
Penggunaan
obat yg tdk kontinyu (putus obat, minum obat bila parah saja, jenis berganti)
Efek samping obat tuberkulosis
STREPTOMISIN: demam, kelainan kulit, tuli, gangguan
keseimbangan vertigo
INH: neuropaty perifer (kesemutan, rasa terbakar
di kaki), ikterus, kelainan kulit, demam, mual
ETAMBUTOL: neuritis retrobulber (gangguan
penglihatan), demam, kelainan kulit
RIFAMPISIN: sindroma flu, anoreksia, mual,
muntah, diare, demam, kelainan kulit, kelainan faal hati
PIRAZINAMID: nyeri sendi (hiperuricemia), mual,
mutah,kelainan kulit
0 komentar:
Posting Komentar