Pegagan tumbuh liar di padang rumput, tepi selokan, sawah, atau ditanam
sebagai penutup tanah di perkebunan dan di pekarangan sebagai tanaman sayur.
Pegagan berasal dari Asia tropik, menyukai tanah yang agak lembap, cukup sinar
matahari atau agak terlindung dapat ditemukan di daerah dataran rendah sampai
daerah dengan ketinggian 2500 dpl. Terna menahun, tidak berbatang mempunyai rimpang pendek dan stolon – stolon
yang merayap, panjang 10-80 cm, akar keluar dari setiap buku-buku, banyak
percabangan yang membentuk tumbuhan baru, daun tunggal, bertangkai panjang, tersusun
dalam roset akar yang terdiri dari 2-10 helai daun. Helaian daun berbentuk
ginjal, tepi bergerigi atau beringgit, kadang agak berambut, diameter 1-7 cm.
Bunga tersusun dalam karangan berupa payung, tunggal atau 3-5 bunga
bersama-sama keluar dari ketiak daun, berwarna merah muda atau putih. Buah
kecil bergantung berbentuk lonjong,
pipih, panjang 2-2,5 mm, baunya wangi dan rasanya pahit. Daunnya dapat dimakan
sebagai lalap untuk penguat lambung, pegagan dapat diperbanyak dengan pemisahan
stolon dan biji .
a. Indikasi
Herba digunakan untuk pengobatan :
1.
Radang hati
disertai kuning (hepatitis ikterik akut), pembengkakkan hati.
2.
Campak (measles=morbili=rubeola).
3.
Demam sakit
tenggorokan, selalu merasa haus.
4.
Asma, bronchitis,
radang pleura (pleuritis).
5.
Radang mata merah.
6.
Keputihan (leukore).
7.
Infeksi dan batu
saluran kencing.
8.
Tekanan darah
tinggi (hipertensi).
9.
Bengkak terpukul
(memar), nyeri.
10. Rheumatism, rheumatoid arthritis.
11. Perdarahan (muntah darah, batuk darah, kencing darah, mimisan).
12. Wasir.
13. Sirkulasi pembuluh darah balik yang buruk.
14. Sakit perut, disentri.
15. Cacingan.
16. Tidak nafsu makan.
17. Lepra (morbus Hansen), tuberculosis.
18. Keracunan makanan (seperti jengkol, udang kepiting).
19. Keracunan bahan kimia ( gelsemium elegans, arsen dan obat-obatan).
Khasiat dari pegagan adalah untuk pengobatan hepatitis, campak, demam, amandel (tonsillitis), sakit tenggorokkan,
bronchitis, infeksi batu dan saluran kencing, mata merah, wasir, keracunan, muntah
darah, batuk darah, mimisan, cacingan dan lepra.
b. Kandungan Kimia
Pegagan mengandung asiaticoside, thankuniside, isothankuniside,
madecasosside, brahmoside, brahmic acid, madasiatic acid, hydrocotyline,
mesoinositol, centellose, carotenoids, garam mineral (seperti garam kalium,
natrium, magnesium, kalsium, besi), zat pahit vellarine dan zat samak. Diduga
senyawa glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside berperan dalam
berbagai aktivitas penyembuhan penyakit.
Senyawa yang
terkandung dalam pegagan adalah alkaloid, glikosida asiatikosida, saponin,
flavonoid, polifenol, minyak atsiri, garam-garam mineral seperti kalsium,
kalium, magnesium dan besi.
c. Cara pemakaian
Untuk obat yang diminum, cuci 30-60 g herba segar, lalu rebus dalam 3
gelas air sampai tersisa menjadi 1 gelas. Cara lain giling herba sampai halus,
lalu peras dan air perasannya diminum. Bisa juga, seduh 1-2 g bubuk kering dengan
air panas, setelah dingin minum sekaligus. Untuk mengobati keracunan, jus
500-1500 g herba pegagan segar lalu minum sekaligus.
0 komentar:
Posting Komentar