Sifat alir cair dapat dibagi
menjadi :
1. Sifat alir Newton
2. Sifat alir Non-Newton
:
a
- Platik
b - Pseudo plastik
c - Dilatan
Tipe sifat alir
tersebut dapat diketahui dengan cara memplotkan data antara tegangan geser (II)
vs kecepatan geser (D). Sifat ini berguna antara lain dalam hal
fabrikasi/pembuatan sediaan. Sebagai contoh suatu sediaan yang bersifat
dilatan. Makin diaduk makin kental sehingga bila tidak diperhatikan cara
pembuatannya maka dapat merusak pengaduknya. Demikian pula dengan salep bila
bersifat pseudo plastik, salep yang kelihatannya kental ternyata mudah
dipergunakan pada waktu digosokkan diatas kulit.
Contoh perhitungan dengan menggunakan Viskosimeter Stormer.
a. Waktu yang diperlukan
untuk 100 putaran (pada suhu 25 0C) :
Oleum Ricini = 58.25 detik :
Gliserin 12,75 detik
b. Viskositas pada 25 0C
:
Oleum Ricini = 651 cP;
Gliserin = 106
Maka menurut rumus :
V = a.t
+ b
Oleum Ricini : 651 = 58,25 a + b
Gliserin : 106,1 = 12,75 a + b
544,9 = 45,50 a -> a = 11,98
c. 106,1 = 12,75.a + b
106,1 = 12,75 x 11,98 + b -> b = -46,645
d. Penetapan viskositas
zat :
Misalkan waktu alir
zat untuk 100 putaran = 15,5 detik, maka menurut rumus :
V = at + b dengan a =
11,98; b = -46,645; t = 15,5
Maka V = 11,98 x 15,5 – 46,645
V = 139,045 cP
0 komentar:
Posting Komentar