Penggunaan obat yang tidak tepat, tidak
efektif, tidak aman dan juga tidak ekonomis lebih dikenal dengan istilah tidak
rasional.
Hasil konferensi para ahli mengenai
kerasionalan obat yang dilaksanakan oleh WHO di Nairobi mendefinisikan
penggunaan obat yang rasional sebagai berikut :
“ The
rational use of drugs requires that patients receive medications appropiate to their clinical
needs, in doses that meet their own
individual requirement, for an adequate
period of time, and at the lowest cost to them
and their community”
Penggunaan obat yang irrasional
a. Obat yang diberikan tidak diperlukan
b. Obat yang salah
c. Obat yang tidak efektif dan kemanjuran yang
diragukan
d. Obat tidak aman
e. Tidak digunakannya obat efektif yang tersedia
f. Penggunaan obat yang tidak benar
Macam-macam ketidakrasionalan dalam peresepan
obat
1.
Peresepan
boros (extravagant prescribing)
a. Memberikan resep obat yang mahal walaupun
masih tersedia obat lain yang mempunyai
manfaat
dan keamanan yang sama
b. Terlalu berorientasi pada pengobatan terhadap
gejala penyakit, tanpa mencari faktor penyebab lain
pemakaian obat merk dagang secara berlebihan
sementara masih tersedianya obat generik yang
mempunyai kualitas, kemanfaatan dan keamanan yang sama
2.
Peresepan
berlebihan (over prescribing)
a. Memberikan resep obat yang tidak dibutuhkan
b. Pemakaian obat dengan dosis yang berlebihan
sehingga menyebabkan lamanya pengobatan
c. Jumlah obat yang diberikan melebihi jumlah yang
dibutuhkan
3.
Peresepan
keliru (incorrect prescribing)
a. Penegakkan diagnosis yang tidak tepat
b. Diagnosis yang ditegakkan tepat tapi pemilihan
obat keliru
c. Penulisan resep yang tidak tepat
4.
Polifarmasi
(multiple prescribing)
Memberikan
resep lebih dari dua macam obat yang mempunyai manfaat dan keamanan yang sama
5.
Peresepan
kurang (under prescribing)
1)
tidak memberikan resep obat yang diperlukan
2)
dosis obat yang diresepkan tidak mencukupi
3)
jumlah obat yang diberikan kurang sehingga menyebabkan lamanya pengobatan
Drug related problems (DRPs)
- Tidak tepat indikasi (untreated indications)
- Menyeleksi obat yang tidak tepat (improper drug selection)
- Dosis dibawah dosis terapi (subtherapeutic dosage)
- Kegagalan menerima pengobatan (failure to receive drugs)
- Over dosis (overdosage)
- Reaksi obat yang tidak diinginkan (adverse drug reaction)
- Interaksi obat (drug interaction)
- Penggunaan obat tanpa indikasi yang jelas (drug use without indication)
Kriteria pemberian obat
- indikasi tepat
- penilaian kondisi pasien tepat
- pemilihan obat tepat, yakni obat yang efektif, aman, ekonomis, dan sesuai dengan kondisi pasien
- dosis dan cara pemberian obat secara tepat
- evaluasi dan tindak lanjut dilakukan secara tepat
Kriteria pemilihan obat
- Kemanfaatan dan keamanan obat sudah terbukti secara pasti.
- Risiko dari pengobatan dipilih yang paling kecil untuk pasien dan imbang dengan manfaat yang akan diperoleh.
- Biaya obat paling sesuai untuk alternatif-alternatif obat dengan manfaat dan keamanan yang sama dan paling terjangkau oleh pasien (affordable).
- Jenis obat yang paling mudah didapat (available).
- Cara pemakaian paling cocok dan paling mudah diikuti pasien
0 komentar:
Posting Komentar