Obat merupakan suatu senyawa kimia yang memiliki
aneka sifat dan efek, ketika
obat diminum maka akan
melewati lambung dan masuk ke dalam usus, sebagian kecil obat diserap di lambung, dan
sebagian besar adalah di usus halus yang permukaannya sangat luas.
Makanan yang kita makan ternyata dapat menurunkan penyerapan atau
meningkatkan penyerapan obat dilambung atau di usus halus, sehingga
terdapat beberapa jenis obat yang diminum sebelum atau sesudah makan.
Obat yang diminum sebelum makan adalah ketika perut
dalam keadaan kosong sekitar satu jam
sebelum makan.
Obat-obat yang diminum sebelum makan:
1. Obat
yang dapat menurun efeknya dengan adanya makanan, contoh : antibiotik
(eritromisin, amoksisilin,) dan penurun panas serta anti nyeri (parasetamol)
2.
Antibiotik
tetrasiklin, ciprofloxacin, ofloxacin tidak boleh diminum dengan susu, obat mag
antasid dan suplemen yang mengandung vitamin K karena efeknya akan menurun.
Sedangkan obat yang diminum sesudah makan adalah sesaat sesudah makan
tidak lebih dari 2 jam setelah makan.
Obat-obat yang diminum setelah makan :
1. Obat yang dapat mengiritasi lambung,
contoh : aspirin/asetosal, kortikosteroid (deksametason, hidrokortison), obat
anti radang (Na diklofenak, piroksikam)
2. Obat yang dapat meningkat efeknya
dengan adanya makanan, contoh : obat anti epilepsi (fenitoin), obat anti
hipertensi propanolol
Berikut adalah waktu terbaik untuk minum obat
tergantung pada jenis obatnya :
1. Obat
diabetes (metformin, insulin, glibenklamid)
Waktu yang terbaik adalah
pukul 4 – 5 pagi. Tubuh manusia paling
sensitif terhadap insulin pada jam tersebut.
2.
Obat
penguat jantung (digoxin)
Waktu yang terbaik adalah jam 4-5 sampai jam 6 pagi. Pada jam ini tubuh
lebih sensitif terhadap
digitalis.
3.
Obat diuretik (furosemid, spironolakton,
hidroklortiazid)
Waktu yang
terbaik jam 7 pagi. Tidak boleh diminum malam hari karena efeknya dapat
menyebabkan buang air kecil yang sering
4.
Penurun tekanan darah (captopril, propanolol,
nifedipin,valsartan)
Waktu yang
terbaik jam 9-11 pagi. Riset menunjukkan
bahwa tekanan darah mencapai angka paling tinggi pada pukul 9-11 pagi, dan
paling rendah pada malam hari setelah tidur. Perlu hati-hati jika obat anti
hipertensi diminum malam hari karena mungkin terjadi penurunan tekanan darah
yang berlebihan pada saat tidur.
5.
Anti asma (salbutamol, terbutalin sulfat, teofilin)
Waktu yang
terbaik jam 3-4 sore. Hal ini karena
pada saat itu produksi steroid tubuh berkurang, dan mungkin akan menyebabkan
serangan asma pada malam hari. Karena itu, jika steroid dihirup sore hari,
diharapkan akan mencegah serangan asma pada malamnya.
6.
Anti anemia (Fe sulfat atau Fe glukonat)
Waktu yang
terbaik jam 8 malam. Penggunaan obat anemia
memberikan efek 3-4 kali lebih baik pada waktu itu daripada jika
diberikan pada siang hari.
7.
Obat penurun kolesterol (simvastatin, fenofibrat)
Waktu
yang terbaik jam 7-9 malam, karena memberikan efek lebih baik.
Jika obat diminta untuk diminum 2 kali sehari,
maka interval waktu yang tepat adalah 12
jam. Jadi, jika obat diminum jam 7 pagi, waktu minum obat selanjutnya jam 7
malam, jangan diminum pagi dan siang agar kadar obat dalam tubuh berada dalam
kisaran terapi, yaitu kadar obat yang memberikan efek menyembuhkan
jika obat yang mestinya diminum 2 kali sehari
diminum pagi dan siang (jarak hanya 6 jam), maka dapat menumpuk kadarnya dalam
tubuh yang bisa memberikan efek yang tidak
diinginkan, sementara interval waktu
minum berikutnya menjadi terlalu panjang
yang memungkinkan kadar obat dalam darah
sudah minimal sehingga tidak berefek.
0 komentar:
Posting Komentar