Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat tradisional yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain merupakan bahan yang dikeringkan (Badan pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2005).
1. Simplisia nabati adalah simplisis yang dapat berupa tanaman utuh, bagian
tanaman, eksudat tanaman, atau gabungan antara ketiganya.
2. Simplisia hewani adalah simplisia berupa hewan utuh atau zat-zat berguna
yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia murni.
3. Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa bahan pelikan atau mineral yang belum diolah atau
telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa bahan kimia murni.
Proses pembuatan simplisia
1. Pengumpulan bahan baku
Tahapan pengumpulan bahan baku sangat menentukan kualitas bahan baku.
Faktor yang paling berperan dalam tahapan ini adalah masa panen. Panen daun
atau herba dilakukan pada saat proses fotosintesis berlangsung maksimal, yaitu
ditandai dengan saat-saat tanaman mulai berbunga atau buah mulai masak.
2. Sortasi basah
Sortasi basah adalah pemilahan hasil panen ketika tanaman masih segar.
Sortasi dilakukan terhadap tanah dan krikil, rumput-rumputan, bahan tanaman
lain atau bagian lain dari tanaman yang tidak digunakan dan bagian tanaman yang
rusak (dimakan ulat dan sebagainya.
3. Pencucian
Pencucian simplisia dilakukan untuk
membersihkan kotoran yang melekat, terutama bahan-bahan yang berasal dari dalam
tanah dan juga bahan-bahan yang tercemar pestisida.
4. Pengubahan bentuk
Pada dasarnya tujuan pengubahan bentuk
simplisia adalah untuk memperluas permukaan bahan baku. Semakin luas permukaan
maka bahan baku akan semakin cepat kering. Proses pengubahan bentuk untuk
rimpang, daun dan herba adalah perajangan.
5. Pengeringan
Proses pengeringan simplisia terutama bertujuan untuk menurunkan kadar
air sehingga bahan tersebut tidak mudah ditumbuhi kapang dan bakteri serta
memudahkan dalam hal pengolahan proses selanjutnya (ringkas, mudah disimpan,
tahan lama dan sebagainya).
Pengeringan dapat dilakukan lewat sinar matahari langsung maupun tidak
langsung juga dapat dilakukan dalam oven dengan suhu maksimum 60oC.
6. Sortasi Kering
Sortasi kering adalah pemilihan bahan setelah mengalami proses
pengeringan. Pemilihan dilakukan terhadap bahan-bahan yang terlalu gosong,
bahan yang rusak akibat terlindas roda kendaraan (misalnya dikeringkan di tepi
jalan raya, atau dibersihkan dari kotoran hewan.
7. Pengepakan dan penyimpanan
Setelah tahap pengeringan dan sortasi kering selesai maka simplisia
perlu ditempatkan dalam suatu wadah tersendiri agar tidak saling bercampur
antara simplisia satu dengan yang lainnya (Gunawan dan Mulyani, 2004).
0 komentar:
Posting Komentar