Asma merupakan penyakit inflamasi kronis yang
ditandai dengan peningkatan respon bronkus
terhadap berbagai macam
stimulan & bersifat episodic dengan obstruksi yang reversible.
Gejala asma
a.
Wheezing
(mengi)
b.
Batuk
produktif,sering pd malam hari
c.
Nafas/dada
spt tertekan
d.
Gejala
bersifat paroksimal, membaik pd siang hari, memburuk pada malam hari
Faktor pemicu asma
1.
Perubahan suhu/kelembaban tinggi
2.
Olahraga
3.
Perasaan stress,khawatir atau kelelahan
4.
Polen,spora , jamur tungai,debu rumah, hewan
5.
Asap rokok
6.
Infeksi
7.
Hipoksia
8.
Menstruasi
9.
Zat2 iritan industri yg mengeluarkan debu co : deterjen,terigu
10. Makanan tertentu co telur, kacang2an, cokelat, ikan
Obat penyebab asma/asma
menjadi kambuh
a.
Obat
NSAID : Aspirin, salisilat, diklopenak.
b.
Estrogen
c.
Tembakau
d.
Ergometrin
(meningkatkan kontraksi uterus)
e.
Prostaglandin
(karboprost, dinoproston)
f.
ACE
inhibitor : captopril
g.
Sulfit,
adalah zat pengawet pada makanan/minuman
kaleng.
h.
Tartrazin,
pewarna untuk minuman/makanan
Tujuan pengobatan asma
1.
Menyembuhkan
& mengendalikan asma
2.
Menghilangkan
gejala agar penderita bisa menjalani kehidupan
normal
3.
Mencegah
kekambuhan
4.
Mencegah
obstruksi sal nafas yg irreversibel
5.
Mencegah
eksaserbasi & mempertahankan fungsi paru normal atau mendekati normal
Penggolongan asma
Menurut GINA (The
Global Initiative for Asma)
Step 1 : Intermittent Asthma
Step 2 : Mild Persistent Asthma
Step 3 : Moderate Persistent Asthma
Step 4 : Severe Persistent Asthma
Obat anti asma
A.
Gol.Bronkodilator
1.
Adrenoreseptor
beta. Contoh : Terbutalin, Albuterol /salbutamol (nairet,forasma,salbron*)
2.
Metil
xantin Contoh : Teofilin
3.
Antikolinergik
(Antikolinergik) Contoh : Ipatropium (atroven, combivent*)
B.
Gol.Antiinflamasi
Kortikosteroid contohnya prednisolon,
beklometason
Bronkodilator
1.
Tipe
pengobatan asma dengan bronkodilator dapat dengan cepat melegakan gejala asma
untuk waktu yang pendek.
2.
Cara
kerja obat : membuka jalan napas pada paru2 dengan relaksasi otot sehingga
melebar, tetapi tidak mempunyai efek pada inflamasi.
3.
Efek
samping bronkodilator : ketidakseimbangan tubuh ringan atau gemetar, jantung berdetak lebih kencang, untuk
beberapa saat. Bila terjadi lihat lagi
dosis atau kurangi dosis.
Bronkodilator
adrenoreseptor bet a
1.
Agonis
β2 merupakan bronkodilator poten yang
merelaksasi otot polos saluran napas secara langsung, masa kerja cepat dan masa
kesembuhan 4 – 6 jam, digunakan untuk asma akut.
2.
Agonis
β2 tidak memiliki aktivitas anti inflamasi shg
tidak digunakan sbg obat tunggal untuk asma kronis.
3.
Obat
berupa tablet, sirup, suntikan, aerosol (dosis kecil, kerja cepat)
Contoh : pirbuterol, terbutalin, albuterol (salbutamol)
4.
Terbutalin
dan salbutamol dapat juga digunakan sebagai tokolitik penghambat kontraktilitas uterus) digunakan dengan dosis
besar mencegah persalinan prematur.
Bronkodilator metil
xantin
1.
Suatu
bronkodilator yang membebaskan obstruksi saluran napas pada asma kronik.
2.
Mempunyai
jendela teurapetik sempit dan kelebihan dosis dapat menyebabkan kejang, aritmia
dan kematian. selain itu berinteraksi negatif dengan banyak obat.Sehingga
banyak digantikan oleh agonis β2 dan kortikosteroid.
3.
Gol
Metil Xantin tidak direkomendasikan selama kehamilan.
Contoh obat teofilin dan aminofillin
4.
Teofilin
terdapat dalam bentuk tablet dan cairan
5.
Aminofilin
dalam bentuk supositoria, suntikan i.m, i.v
6.
Efek
samping Xantin oral adalah mual dan muntah
7.
Efek
samping Xantin i.v bila terlalu cepat disuntikkan adalah sakit kepala, wajah
kemerahan, palpitasi, aritmia, hipotensi
Bronkodilator
antikolinergik
1.
Kurang
efektif dibanding agonis β2 menghambat kontraksi otot polos saluran
napas dan sekresi mukus.
2.
Berguna
bagi pasien yang tidak cocok oleh agonis adrenergik.
Contoh : ipatropium inhalasi, mula kerja lambat, bebas efek
samping.
Anti inflamasi
(kortikosteroid) Pada asma
1.
Kortikosteroid
oral adalah obat yang penting untuk terapi asma.
2.
Digunakan
1-2 minggu supaya serangan asma yang berat cepat terkontrol.
3.
Kortikosteroid
mengurangi inflamasi pada saluran udara dan mempermudah pernapasan.
0 komentar:
Posting Komentar