Obat – obat yang bekerja terhadap susunan saraf pusat berdasarkan efek
farmakodinamiknya dibagi atas dua golongan besar yaitu :
1. Merangsang
atau menstimulasi yang secara langsung maupun tidak langsung, merangsang aktivitas otak, sumsum tulang belakang beserta
saraf-sarafnya.
2. Menghambat
atau mendepresi yang secara langsung maupun tidak lansung, memblokir proses- proses tertentu pada aktivitas
otak, sumsum tulang belakang dan saraf- sarafnya.
Klasifikasi Sistem Saraf Pusat
1. Psikofarmaka
(psikotropika), yang meliputi Psikoleptika (menekan atau menghambat
fungsi-fungsi tertentu dari susunan saraf pusat seperti (hipnotika, sedativa dan
tranquillizers, dan antipsikotika); Psiko-analeptika (menstimulasi seluruh susunan
saraf pusat, yakni
antidepresiva dan psikostimulansia (wekamin)).
2. Untuk
gangguan neurologis, seperti antiepileptika, MS (multiple sclerosis), dan
penyakit Parkinson.
3.
Jenis
yang memblokir perasaan sakit: analgetika, anestetika umum, dan lokal.
4.
Jenis
obat vertigo dan obat migrain
5. Umumnya
semua obat yang bekerja pada susunan saraf pusat menimbulkan efeknya dengan mengubah sejumlah
tahapan dalam hantaran kimia sinap (tergantung kerja transmitter)
Stimulan Susunan Saraf Pusat
1.Amfetamin
Indikasi : untuk narkolepsi, gangguan penurunan perhatian
Indikasi : untuk narkolepsi, gangguan penurunan perhatian
Efek samping : Euforia dan kesiagaan, tidak
dapat tidur, gelisah, tremor,
iritabilitas dan beberapa masalah
kardiovaskuler (Tachicardia, palpitasi, aritmia, hipertensi), anoreksia, kram
perut, diare
Farmakokinetik : waktu paruh 4-30 jam, diekskresikan lebih cepat pada urin asam daripada urin basa
Dosis : Dewasa : 5-20 mg/hari
Farmakokinetik : waktu paruh 4-30 jam, diekskresikan lebih cepat pada urin asam daripada urin basa
Dosis : Dewasa : 5-20 mg/hari
Anak > 6 th : 2,5-5 mg/hari
2.
Metilfenidat
Indikasi : pengobatan depresi mental,
pengobatan keracunan depresan susunan
saraf pusat, syndrom
hiperkinetik pada anak
Efek samping : insomnia, mual, iritabilitas,
nyeri abdomen, nyeri kepala, Takikardi
Kontraindikasi : hipertiroidisme, penyakit ginjal
Farmakokinetik : diabsorbsikan melalui saluran
cerna dan diekskresikan melalui urin, dan waktu paruh plasma antara 1-2 jam
Farmakodinamik : mula- mula :0,5 – 1 jam P : 1 – 3
jam, L : 4-8 jam
dosis pemberian : Anak : 0.25 mg/kgBB/hr,
Dewasa : 10 mg 3x/hr
3.
KAFEIN
Indikasi : menghilangkan rasa kantuk, menimbulkan daya pikir yang cepat, perangsang pusat pernafasan dan vasomotor, untuk merangsang pernafasan pada apnea bayi prematur
Efek samping : sukar tidur, gelisah, tremor, takikardia, pernafasan lebih cepat
Kontraindikasi : diabetes, kegemukan, hiperlipidemia, gangguan migren, sering gelisah (ancietas )
Farmakokinetik : kafein didistribusikan keseluruh tubuh dan diabsorbsikan dengan cepat setelah pemberian, waktu paruh 3-7 jam, diekskresikan melalui urin
Indikasi : menghilangkan rasa kantuk, menimbulkan daya pikir yang cepat, perangsang pusat pernafasan dan vasomotor, untuk merangsang pernafasan pada apnea bayi prematur
Efek samping : sukar tidur, gelisah, tremor, takikardia, pernafasan lebih cepat
Kontraindikasi : diabetes, kegemukan, hiperlipidemia, gangguan migren, sering gelisah (ancietas )
Farmakokinetik : kafein didistribusikan keseluruh tubuh dan diabsorbsikan dengan cepat setelah pemberian, waktu paruh 3-7 jam, diekskresikan melalui urin
Dosis pemberian : apnea pada bayi : 2.5-5
mg/kgBB/hr, keracunan obat depresan : 0.5-1 gr (im)
4.
NIKETAMID
Indikasi : merangsang pusat pernafasan
Efek samping : pada dosis berlebihan menimbulkan
kejang
Farmakokinetik : diabsorbsi dari segala tempat pemberian tapi lebih efektif dengan
pemberian iv
Dosis : 1-3 ml untuk perangsang pernafasan
5.
DOKSAPRAM
Indikasi : perangsang pernafasan
Efek samping : hipertensi, tachicardia, aritmia,
otot kaku, muntah
Farmakokinetik : mempunyai masa kerja singkat dalam susunan
saraf pusat
Dosis : 0.5-1.5 mg/kgBB secara IV
0 komentar:
Posting Komentar